1. MENENTUKAN SPESIFIKASI SWITCH
1.1
Kapasitas Jaringan Disesuaikan Berdasarkan Dokumentasi Kebutuhan Bisnis Saat
Ini.
Kapasitas jaringan adalah rasio jaringan yang
disediakan dengan jumlah pelanggannya. Jika rasio jaringan dengan pengguna
internet service provider (ISP) tinggi maka akan mempengaruhi kecepatan akses. Menyesuaikan
kapasitas jaringan tidak terlepas dari manajemen kapasitas teknologi informasi.
Manajemen kapasitas layanan teknologi informasi meliputi :
A.
Proses-proses
untuk memastikan bahwa kapasitas infrastruktur teknologi informasi dapat
memenuhi kebutuhan bisnis (yang selalu berubah) secara tepat waktu dan tepat
anggaran.
B.
Faktor-faktor
yang dipertimbangkan seperti biaya (cost), kapasitas (capacity), persediaan
(supply) dan permintaan (demand).
Ruang lingkup manajemen kapasitas sebagai berikut :
a. Semua hardware seperti PC, Mainframe, file
server, dll.
b. Semua perlengkapan jaringan seperti LAN, WAN,
bridge, router.
c. Semua periperal seperti storage, printer, dll
d. Semua software seperti OS, software jaringan,
sistem yang dikembangkan sendiri maupun paket, dll.
e. Sumber daya manusia, kurangnya kompetensi sumber
daya manusia bisa menyebabkan delay dalam response time.
1.2
Tipe Dan Jumlah Switch Ditetapkan Berdasarkan Kebutuhan Jaringan Saat Ini.
Switch adalah sebuah perangkat jaringan pada komputer
yang menghubungkan perangkat pada sebuah jaringan komputer dengan menggunakan
pertukaran paket untuk menerima, memproses dan meneruskan data ke perangkat
yang dituju. Komputer – komputer akan terhubung melalui kabel jaringan (UTP)
yang terpusat pada switch. Switch hanya mengirim data kepada perangkat yang
memang membutuhkannya,dan tidak akan mengirimkan data yang sama kepada semua
perangkat yang berada pada jaringan tersebut.
Switch juga diangggap sebagai jembatan dengan banyak
port yang menggunakan alamat dari hardware untuk memproses dan mengirimkan data
pada layer kedua dari model OSI. Beberapa jenis switch juga bisa memperoses
data pada layer ketiga dengan menambahkan fungsi routing yang biasanya memakai
alamat IP untuk melakukan pengiriman paket.
Switch layer 2 beroperasi pada data link layer pada
lapisan model OSI dimana switch meneruskan paket dengan melihat MAC (Media
Access Control) tujuan, switch juga melakukan fungsi bridge antara
segmen-segmen LAN karena switch mengirimkan paket data dengan cara melihat
alamat yang dituju tanpa mengetahui protokol jaringan yang digunakan.
Switch layer 3 berada pada Network layer pada
lapisan model OSI dimana switch meneruskan paket data menggunakan IP address.
Switch layer 3 sering disebut switch routing dan switch multilayar. Switch
dalam sebuah jaringan pada dasarnya dapat dibedakan menjadi beberapa jenis,
yakni :
A. Fast Forward/Cut Through
Jenis switch ini hanya melakukan pengecekan alamat
tujuan yang terletak pada header frame. Kemudian frame ini akan dilanjutkan
kepada host tujuan. Kondisi yang terjadi ini dapat membuat latency time.
Meskipun begitu, switch jenis ini merupakan yang tercepat di jenisnya.
B. Store and Forward
Switch dengan jenis ini biasanya akan menyimpan
frame untuk rentang waktu tertentu yang kemudian akan dicek terlebih dahulu
oleh sistem CRC (Cyclic Redudancy Check) yang kemudian akan diteruskan menuju
host yang menjadi tujuannya. Jika ditemukan adanya frame yang error, maka akan
dibuang. Switch ini merupakan switch yang paling dipercaya diantara yang
lainnya.
C. Modified Cut Through atau Fragment Free switch
Switch jenis ini akan melakukan pemerikssaan pada 64
byte pertama dari frame. Jika ada frame yang mengalami kesalahan dikarenakan
tabrakan maka frame tersebut biasanya tidak akan diteruskan. Hal ini akan
selalu menjamin frame untuk sampai pada tujuan yang dimaksud. Jumlah 64 byte
ini dipilih karena merupakan jumlah minimum yang dianggap krusial dan penting
untuk melakukan pengecekan apakah sebuah frame baik-baik saja atau error.
D. Adaptive Switching Switch
Switch ini dibuat untuk dioperasikan pada cut
through dengan model normal. Namun jika ditemukan kesalahan yang dianggap
terlalu tinggi, maka switch biasanya akan melakukan konfigurasi kembali secara otomatis
yang kemudian akan dijalankan pada mode store and forward.
2. MEMILIH SWITCH YANG
TEPAT
2.1
Switch Dengan Fitur Yang Cocok Dipilih Sesuai Kebutuhan.
Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam menetapkan tipe switch berdasarkan
kebutuhan jaringan adalah sebagai berikut:
A. Speed atau kecepatan switch dalam meneruskan
data.
Menggunakan switch pada jaringan membutuhkan
kecepatan yang baik untuk saling terhubung tanpa ada lost connection. Kecepatan
transfer data pada switch beragam mulai dari 10 Mbps, 10/100 Mbps, dan
10/100/1000 Mbps. Maksud dari ketiga jenis kecepatan transfer data pada switch
ini adalah tergantung dari kecepatan media penghantarnya seperti kabel. Jika kabel
yang digunakan mempunyai kecepatan 10 Mbps berarti cukup menggunakan switch
dengan kecepatan 10 Mbps, jika menggunakan kabel yang mempunyai kecepatan yang
lebih rendah dari switch mala akan terjadi penyempitan bandwitch pada kabel
atau bottle neck.
B. Switch dengan jenis Managed atau Unmanaged
Pilihan Managed atau Unmanaged Switch bergantung
pada kompleks tidaknya jaringan komputer. Semakin banyak jumlah host dan
ditambah dengan tingkat prioritas lalu lintas data yang tinggi maka switch
jenis Managed adalah pilihan tepat. Jika koneksi pada LAN tidak terlalu kompleks,
artinya aplikasi atau lalu lintas data tidak terlalu beragam dan tidak
membutuhkan prioritas dalam proses transfer maka cukuplah menggunakan switch
jenis Unmanaged. Pilihan Managed dan Unmanaged juga tergantung pada dana atau
budget, biasanya switch Managed harganya lebih mahal dari switch Unmanaged.
C. Jenis port
Ada 3 jenis port yang biasanya tersedia pada switch,
yaitu:
1) Ethernet port dengan konektor RJ45 untuk koneksi
kabel jenis UTP.
2) Gigabit port dengan konektor SFP atau Small Form
Factor Plugable untuk koneksi kabel jenis fiber optic.
3) Power Over Ethernet atau PoE, selain untuk data
transfer kabel network juga dipakai untuk mengalirkan daya listrik kepada
perangkat tertentu, PoE biasanya dipakai untuk mengalirkan daya listrik ke perangkat
seperti Wifi dan sebagainya.
D. Dimensi dan daya listrik
Dimensi atau ukuran switch beragam mulai dari yang
kecil dan ringan sampai yang besar dan berat. Sesuaikan dengan kondisi rak yang
akan digunakan untuk meletakkan switch tersebut. Pastikan ada ruang yang cukup
untuk menaruh switch dengan posisi yang pas dan mudah dijangkau.
Daya listrik switch ada yang hanya menggunakan DC
berdaya kecil sampai menggunakan listrik AC yang berdaya listrik besar.
Pastikan kebutuhan akan daya listrik menjadi hal yang harus dipertimbangkan
juga.
2.2
Jumlah Port Disesuaikan Dengan Kebutuhan Jaringan.
Cara menyesuaikan jumlah port dengan kebutuhan
jaringan didasarkan rancangan jaringan yang akan dibuat, berapa host komputer
(client) yang akan digunakan.
3. MEMASANG SWITCH
Di bawah ini diberikan contoh cara mengkonfigurasi 4
buah komputer client dengan switch seperti gambar di bawah ini :
Langkah-langkah mengkonfigurasi switch dengan 4 buah komputer client sebagai
berikut:
a.
Menyiapkan kabel jaringan jenis straight 4 buah.
b. Menghubungkan ujung konektor RJ45 pada port
ethernet di computer dan konektor satunya di port switch.
c.
Memastikan lampu indikator di port ethernet berwarna hijau/kuning.
d.
Memastikan lampu indikator di switch juga menyala hijau/kuning.
e. Melakukan setting IP Address supaya keempat
komputer dapat saling berkomunikasi dan sharing data.
Langkah-langkah setting IP address adalah sebagai
berikut:
1) Klik Start –Control Panel-Network And Sharing
CenterChange Adapter Setting
2) Kemudian klik Local Area Connection
3) Kemudian klik kanan lalu pilih Properties
4) Pilih Use the following IP address
5) Isikan IP address : 192.168.0.1
6) Subnet mask : 255.255.255.0
7) Klik OK, Setting IP Komputer A selesai.
8) Lakukan langkah yang sama untuk komputer B,C,D
yang beda adalah dalam mengisi IP address.
• Untuk komputer B, isi IP address dengan :
192.168.0.2
• Untuk komputer C, isi IP address dengan :
192.168.0.3
• Untuk komputer D, isi IP address dengan :
192.168.0.4
Untuk Materi selengkapnya
Dan Berikut Beserta Videonya
Komentar
Posting Komentar